Pages

Rabu, 21 Juli 2010

HUKUM WAQOF



Waqaf( وقف ).
Dari sudut bahasa: Berhenti / menahan. Dari sudut istilah tajwid: Menghentikan seketika bacaan secara memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernafas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

1. Waqaf Lazim( الوقف اللازم )/ Waqaf Tam( الوقف التام ).
Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang sempurna maknanya serta lafaz (dari segi i'rab) dan maksudnya tidak tergantung dengan kata-kata berikutnya. Waqaf ini bertanda:( م )

2. Waqaf Ja'iz (Berhenti Harus) الوقف الجائز . Bacaan diharuskan berhenti atau sambung. Kedudukan hukum bahagian ini kadangkala sama (berhenti atau sambung), kadangkala sambung lebih baik dari berhenti dan kadangkala berhenti lebih baik dari sambung (iaitu menghentikan bacaan pada rangkai kata yang tidak merosakkan maknanya).

3. Waqaf Kafi( الوقف الكافي ).
Bacaan harus diberhentikan atau disambung malah berhenti lebih baik dari sambung. Ia dinamakan demikian kerana lafaznya sempurna dan tidak bergantung dengan lafaz selepasnya. Tandanya( قلي ).

4. Waqaf Tasawi( وقف التساوي ).
Kedudukan hukum bacaan tersebut ketika berhenti dan sambung adalah sama. Tandanya:( ج ).

5. Waqaf Hasan( الوقف الحسن ).
Bacaan yang diharuskan berhenti atau sambung malah sambung adalah lebih baik dari berhenti. Ia dinamakan demikian kerana memberhentikan bacaan padanya adalah lebih baik. Tandanya( صلي ).

Secara bahasa waqof artinya terhenti/tertahan. Menurut istilah ilmu tajwid, waqof maksudnya memutuskan suara pembacaan atas suatu kalimat untuk menarik napas, dengan berniat untuk mengulangi bacaannya atau memang berwaqof di tempat yang pantas.

Dalam setiap mushaf menampilkan tanda-tanda waqof yang berbeda. Oleh karena itu, dalam makalah ini hanya akan dibahas tanda-tanda waqof yang dipergunakan pada mushaf Qur’an Saudi saja. Tanda-tanda waqof pada mushaf ini terdapat pada halaman-halaman terakhir mushaf.

Selasa, 20 Juli 2010

TAJWID

HUKUM BACAAN IDGHAM

Idgham
menurut etimologi berarti memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu. Menurut istilah tajwid berarti memasukkan huruf yang sukun ke dalam huruf yang berharakat sehingga menjadi satu huruf yang bertasydid. Idgham terbagi dua: - Idgham Bighunnah (disertai dengung) - Idgham Bila Ghunnah (tanpa dengung).
Catatan: Idgham tidak terjadi kecuali dari dua kata. Huruf-huruf idgham ada enam, yaitu yang tergabung dalam kalimat( ظٹط±ظ…ظ„ظˆظ† )

IDGHAM BILA GHUNNAH

Idgham bila ghunnah mempunyai dua huruf, yaitu:( ط± )dan( ظ„ ).
Apabila salah satu hurufnya bertemu dengan nun sukun atau tanwin (dengan syarat di dalam dua kata), maka bacaannya harus idgham bila ghunnah kecuali nun yang terdapat pada ayat( ظژظ…ظ† ط±ط§ظ‚ ), karena di sini harus dibaca saktah (diam sebentar tanpa bernafas) yang menghalangi adanya bacaan idgham.

(2) (25)


IDGHAM BIGUNNAH

Idgham bighunnah mempunyai empat huruf, yaitu yang tergabung dalam kalimat( ظٹظ†ظ…ظˆ ), yaitu: ظ…, ظ†, ظٹ dan ظˆ . Apabila salah satu hurufnya bertemu dengan nun sukun atau tanwin (dengan syarat di dalam dua kata), maka harus dibaca idgham bighunnah, kecuali pada dua tempat, yaitu: pada ayat( ظٹط³ ظˆط§ظ„ظ‚ط±ط¢ظ† ط§ظ„ط­ظƒظٹظ… )dan( ظ† ظˆط§ظ„ظ‚ظ„ظ… ظˆظ…ط§ ظٹط³ط·ط±ظˆظ† )yang harus dibaca izhar mutlak, berbeda dengan kaedah aslinya. Hal ini sesuai dengan bacaan yang diriwayatkan oleh Imam Hafsh.

(2) (58)


HUKUM BACAAN IZHAR

Izhar menurut etimologi berarti memperjelas dan menerangkan. Menurut istilah tajwid berarti melafalkan huruf-huruf izhar dari makhrajnya tanpa disertai dengung

HUKUM BACAAN IKHFA'

Ikhfa menurut etimologi berarti menyembunyikan. Menurut istilah tajwid berarti melafalkan huruf antara izhar dan idgham tanpa tasydid dan disertai dengan dengung. Disebut juga ikhfa hakiki (real) karena kenyataannya persentase nun sukun dan tanwin yang disembunyikan lebih banyak dari huruf lainnya. Huruf ikhfa ada lima belas, yaitu awal kata dari kalimat: ( طµظپ/ ط°ط§/ ط«ظ†ط§/ ظƒظ…/ ط¬ط§ط¯/ ط´ط®طµ/ ظ‚ط¯/ ط³ظ…ط§/ ط¯ظ…/ ط·ظٹط¨ط§/ ط²ط¯/ ظپظٹ/ طھظ‚ظ‰/ ط¶ط¹/ ط¸ط§ظ„ظ…ط§ )

(27) (11)


HUKUM BACAAN IQLAB

Iqlab menurut etimologi berarti merubah sesuatu dari bentuknya. Menurut istilah tajwid berarti meletakkan huruf tertentu pada posisi huruf lain dengan memperhatikan ghunnah dan penuturan huruf yang disembunyikan (huruf mim).
Dinamakan iqlab karena terjadinya perubahan tuturan nun sukun atau tanwin menjadi mim yang tersembunyi dengan disertai dengung. Huruf iqlab hanya satu, yaitu baa.

(16) (66)


GHUNNAH

Suatu bacaan disebut ghunnah apabila ada bacaan Nun dan Mim bertasydid . Ghunnah artinya dengungan dan hokum bacaannya wajibul ghunnah (harus didengungkan). Penekanan ghunnah lebih kuat dibandingkan dengan bacaan idh-gham bila-ghunnah, hal ini karena bacaan ghunnah didahului harakat fathah, kasroh dan dhommah (huruf Mim dan Nun harus bertasydid).


Ghunnah Map



MAD THOBI'I

Mad Thabi'i atau Mad Asli, yaitu:
Bila huruf yang setelah mad bukan huruf hamzah atau sukun.
Dinamakan thabi'i karena mad tersebut merupakan sesuatu yang thabi'i (alami), kadarnya tidak kurang dan tidak lebih. Aturan membacanya panjang 2 harakat



Mad Asli


MAD LAYIN

Layin yaitu :
Keluarnya suara dengan mudah dan memanjang. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 2, yaitu: Wau dan Ya.


Layin Map

MAD WAJIB

Mad Wajib Muttashil; jika huruf mad (و ي ا) bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata maka wajib dibaca 2,5 alif atau 5 harakat.

MAD JAIZ

Mad Jaiz Munfashil; jika huruf mad (و ي ا) bertemu dengan huruf hamzah di luar (lain) kata, maka boleh dibaca 1, 2, atau 3 alif


MAKHARIJUL HURUF

image

Prinsip yang kedua ini terdiri dari

1. Makharijul Huruf, yaitu tempat keluarnya bunyi huruf Hijaiyah

2. Sifatul Huruf, yaitu sifat-sifat pengucapan huruf Hijaiyah

********************************************************

1. Makharijul Huruf

image

image

image

image

image

image

image

image

image


Sebenarnya makharijul huruf adalah hal pertama yang harus dipelajari dalam pembelajaran membaca al-qur’an dengan baik dan benar.

1. alif: seperti membaca huruf ’a', ‘i’, ‘u’ biasa.

2. ba: cara membaca huruf ini sama seperti huruf ‘b’.

3. ta: huruf ini dibaca sedikit berbeda dengan huruf ‘t’ karena ketika huruf ini dibaca ada nafas yang keluar atau sedikit terdengar seperti gabungan huruf ‘tc’.huruf ini keluar dari pertemuan ujung lidah dengan gigi seri atas.

4. tsa: tempat keluar huruf ini adalah ujung lidah dengan keempat gigi seri (gigi atas bawah dirapatkan). huruf ini juga ada nafas yang keluar.(lupa bahasa aslinya apa)

5. ja: cara membacanya seperti huruf ‘j’ biasa.

6. ha(tipis): huruf ha setelah ‘ja’ ini berasal dari tenggorokan bagian tengah. jadi huruf ini dibaca tipis seperti orang yang sedang asma.

7. kha: huruf ini bersumber dari tenggorokan bagian teratas atau sekitar pangkal lidah.

8. da: huruf hijaiyah ini dibaca seperti huruf ’d’ pada huruf latin.

9. dza: tempat keluar huruf ini adalah ujung lidah bertemu dengan gigi seri bagian atas dengan sedikit penekanan. tapi penekanan di sini tidak memantul.

10. ra: cara baca yang sama seperti huruf ‘r’ biasa.

11. za: huruf ‘z’, seperti huruf latin inilah hijaiyah ini dibaca.

12. sa: huruf latin yang dipakai untuk huruf ini adalah huruf ‘s’.

13. sya: tempat keluar huruf ini adalah pada bagian tengah dari lidah dan menempel pada langit-langit lidah. jadi ketika huruf hijaiya ini dibaca akan terasa ada huruf ‘y’ latin.

14. sha: sumber dari huruf ini adalah lidah bagian tengah bertemu dengan langit-langit mulut dan seperti tulisannya ada huruf ‘h’, maka ada rasa sedikit ‘h’ ketika membaca huruf ini. kalau saya rasakan, huruf ini ketika dibaca, ujung lidah akan menempel pada ujung gigi seri bawah.